Selasa, 12 Juli 2011

Adakah Tempat di Hati kita untuk Berbuat Kasih?

Kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan... inilah kata-kata bijak yang sungguh menarik tapi menantang. Sambil merenungkan kata-kata di atas timbullah beberapa pertanyaan dalam benakku.

Mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kesabaran dan kelembutan pada dasarnya memiliki unsur perjuangan menuju kehabagiaan dalam hidup serta keharmonisan dan kepedulian dalam hidup bermasyarakat. Namun demikian terkadang dalam hidup keseharian kita, kita sering berhadapan dengan situasi di mana kepribadian kita dicoba dan hati nurani kita diuji.

Pertanyaanya: Adakah tempat di hati kita untuk orang-orang yang sedang dalam penderitaan? Adakah kesabaran dalam mendengarkan keluh kesah sesama kita? Di tengah kebisingan hidup, adakah sedetik mungkin untuk merenungkan dan berdoa untuk mereka?

Semua pertanyaan ini sering menghantui kita tatkala kita berada dalam persimpangan kehidupan yang tidak menentu. Keputusan kita lalu dipengaruhi oleh kebutuhan jasmani yang mana terkadang kita tidak menyadarinya. Kita memilih untuk congkak hati. Kita memilih untuk tidak melihat kenyataan yang sebenarnya. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bagi kita untuk memilih jalur kasih. Tuhan selalu menyertai kita kemanapun kita pergi dan di manapun kita berada. Tidak ada kata terlambat bagi Tuhan. KasihNya selalu terbuka bagi kita. Yang terpenting adalah bahwa kita memiliki hasrat dan keinginan untuk kembali kepada cintaNya di saat kita menyadari bahwa drama kehidupan yang telah kita lakonkan, tidak mencerminkan cinta kasih.

Akhirnya marilah kita memprioritaskan untuk hidup di dalam Cinta Kasih dalam bentuk memperjuangkan keadilan, membangun kehidupan rohani, menjaga kesetiaan dalam persahabatan dengan Tuhan dan sesama, meningkatkan rasa kesabaran serta mecairkan kebekuan hati kita dalam sikap kelembutan terhadap orang yang membutuhkan pertolongan kita. Dengan demikian kita bisa mengatakan: Saya mengalami hidup di surga sebelum aku mencapainya. Atau seperti kata BundaTeresa: I want to spend my heaven doing good on earth... Aku ingin menghabiskan surgaku berbuat baik di bumi.

5 komentar:

Nurhaida Harahap mengatakan...

thanks buat artikelnya sangat inspiratif

Halimah mengatakan...

Sungguh sangat indah...artikel yg cukup meggelitik agar kita benar2 hidup dlm kasih baik terhadap Tuhan dan sesama.Tidak ada kesombongan dalam diri.

Tami Sriutami mengatakan...

terimakasih buatartikelnya yg memberi aku cahaya baru untuk menjalani hidup agar berguna bagiku dan orang lain..

Christiana Goltom mengatakan...

KASIH membuat hidup kita penuh sukacita. Orang yang menemukan dan mengalami dirinya dikasihi tentu sangat bersukacita. Namun orang yang berhasil mengasihi akan lebih besar lagi sukacita dan kebahagiaannya. Di sini kita disadarkan bahwa sukacita sejati tidak pernah terletak dalam diri kita sendiri namun justru dalam relasi kita dengan orang lain. Orang-orang yang sangat egoistis, kikir dan serakah tidak pernah bisa bersukacita, namun selalu penuh dengan kemurungan dan kekecewaan. Sebaliknya orang-orang yang selalu perduli kepada sesamanya justru hidup bahagia.

Safrida Goltom mengatakan...

deket dulu sama sumber kasih.. yaitu Tuhan. klo kita deket kan ntar ktularan sifat-sifatNya... terutama ya kasihNya itu